70+ Peninggalan Kerajaan Majapahit & Gambarnya (Candi, Prasasti, Kitab, Arca dll)

Post a Comment
Daftar isi [ Tampil ]
Peninggalan kerajaan Majapahit – Anda tentu tidak asing dengan nama Gajah Mada, bukan? Ya, Gajah Mada adalah seorang Mahapatih yang terkenal dengan Sumpah Palapa dan memiliki peran besar terhadap kerajaan Majapahit.

Sementara Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Budha yang diakui kebesarannya karena menguasai daratan Sumatra, Jawa, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia bagian timur.

Sejarah mengenai kerajaan Majapahit begitu menarik untuk ditelisik. Keluarbiasaan dalam melakukan ekspansi, mencapai puncak masa kejayaan, serta peninggalannya mengandung pelajaran yang begitu berharga. Misalnya, Candi Bajang Ratu, Candi Sukuh, dan Candi Brahu. Untuk lebih lengkapnya berikut sejarah mengenai kerajaan Majapahit dan peninggalannya.

Awal Berdirinya Kerajaan Majapahit


Tahukah Anda, bahwa sebenarnya Majapahit adalah sebuah desa yang mulanya berupa kawasan hutan Tarik pemberian kerajaan Singasari kepada Raden Wijaya. Pada saat itu Kerajaan Singasari telah runtuh setelah diserang oleh Jayakatwang dari kerajaan Kediri.  Nama Majapahit diambil dari nama buah bersuku jeruk-jerukkan, yakni "Maja" dan "Pahit" karena buah tersebut memiliki rasa pahit.

Ketika pasukan Mongol datang ke Jawa, Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk meruntuhkan kekuasaan Jayakatwang di Kediri. Rencana itu berhasil, kerajaan Kediri akhirnya tumbang. Selanjutnya, Raden Wijaya juga menyerang balik pasukan Mongol karena ia tidak ingin dikendalikan oleh orang asing. Pasukan Mongol pun berhasil dikalahkan dan keluar dari pulau Jawa.

Pada Bulan Kartika tanggal 15 tahun 1215 atau 10 November 1293, Majapahit resmi didirikan sebagai sebuah kerajaan dengan Raden Wijaya dinobatkan sebagai rajanya.

Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit


Berkembangnya kerajaan Majapahit bermula pada masa pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi. Pada tahun 1336, ia mengangkat Gajah Mada sebagai Mahapatih Majapahit. Kemudian Gajah Madah bersumpah di hadapan Tribhuwana untuk menjadikan seluruh wilayah nusantara berada di bawah kekuasaan Majapahit. Sumpah ini dikenal dengan "Sumpah Palapa". Sejak saat ini wilayah kekuasaan Majapahit semakin luas.

Selanjutnya, Tribhuwana digantikan oleh putranya yang bernama Hayam Wuruk. Raja Hayam Wuruk merupakan sosok pemuda yang gigih dan pekerja keras. Bersama dengan Gajah Mada, ia berhasil menjadikan Majapahit sebagai kerajaan terbesar saat itu. Hampir seluruh wilayah nusantara dan sebagian Thailand, Singapura, Malaysia berada di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit.

Masa Keruntuhan Kerajaan Majapahit


Raja terakhir Majapahit adalah Kertabumi yang memerintah sejak tahun 1466-1478 M. Setelah Hayam Wuruk dan Gajah Mada meninggal, kekuasaan Majapahit mengalami kemunduran. Hal ini diperparah dengan masuknya agama Islam ke Indonesia, sehingga Majapahit banyak mendapat serangan dari kerajaan-kerajaan baru Islam.

Peninggalan Kerajaan Majapahit


Berikut kami jelaskan tentang benda-benda peninggalan kerajaan majapahit baik yang berupa candi, gapura, prasasti, arca, kitab dan situs arkeologi lain dalam sejarah Kerajaan Majapahit.

Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit


Sebagai kerajaan besar yang menguasai hampir seluruh wilayah nusantara, Majapahit memiliki banyak sekali peninggalan. Diantaranya berupa candi dan prasasti. Berikut peninggalan kerajaan Majapahit:

1. Gapura Bajang Ratu


Peninggalan Kerajaan Majapahit Gapura Bajang Ratu

Gapura Bajang Ratu berada tepat di  di Dukuh Kraton,  Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini dibangun sebagai penghormatan raja Jayanegara. Menurut Arkeolog Sri Soeyatmi Satari, penamaan  "Bajang Ratu" dikarenakan Jayanegara dinobatkan sebagai Majapahit pada usia masih kecil atau usia bajang, sehingga gelar yang melekat pada Jayanegara adalah Bajang Ratu atau Ratu Bajang.

Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-13 atau ke-14. Memiliki ketinggian 16,1 m dan panjang 6, 74 m. Pada Pada masing-masing sisi yang mengapit anak tangga terdapat hiasan singa dan binatang bertelinga panjang. Pada dinding kaki candi yang mengapit tangga terdapat relief Sri Tanjung, lalu di bagian kiri dan kanan dinding depan yang mengapit pintu dihiasi relief Ramayana, pintu candi dihiasi dengan relief kepala kala, dan pada bagian tengah lapis ke-3 dihiasi relief matahari sebagai simbol kerajaan Majapahit.

2. Candi Tikus


Peninggalan Kerajaan Majapahit Candi Tikus

Candi tikus berada tepat di dukuh Dinuk, Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi tikus ditemukan pada tahun 1914 setelah mulanya terkubur dalam tanah. Penamaan "tikus" diberikan oleh masyarakat setempat karena pada awal ditemukan, teradapat banyak tikus dalam candi ini. Bangunan Candi tikus menyerupai pemandian atau petirtaan. Hampir seluruh bangunan Candi terbuat dari bata merah dan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m.

3. Candi Brahu


Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Brahu berada tepat di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Nama "Brahu" berasal dari nama bangunan suci yang disebutkan dalam prasasti tembaga Alasantan, yakni "Wanaru" atau "Warahu". Dahulu diperkirakan Candi ini berfungsi sebagai tempat pemandian jenazah. Candi Brahu memiliki luas 18x22, 5 m dan tinggi mencapai 20 m.

4. Gapura Wringin Lawang


Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Gapura Wringin Lawang berada tepat di  di Dukuh Wringinlawang, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Penamaan "Wringinlawang" karena dahulu terdapat pohon beringin besar (wringin dalam bahasa Jawa) yang terletak di samping candi. Berdasarkan bentuknya, candi ini diduga sebagai gapura masuk salah satu daerah Majapahit. Fondasi candi berbentuk segi empat dengan ukuran 13×11,50 m.

5. Candi Sukuh

Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Sukuh berada tepat di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Candi ini memiliki 3 teras. Pada teras pertama terdapat gapura utama dengan sengkala memet (gambar) yang berbunyi gapura buta aban uwong. Sedangkan pada teras kedua terdapat gapura yang sudah rusak, namun masih dapat dilihat sebuah Candrasangkala  yang berbunyi Gajah Wiku Anahut Buntut.

6. Candi Jabung


Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Jabung berada tepat di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Candi ini dibangun pada awal pemerintahan Raja Hayam Wuruk pada tahun 1354 M.  Berdasarkan kitab Nagarakertagama raja Hayam Wuruk pernah mengunjungi Candi Jabung ketika melakukan lawatan keliling Jawa Timur. Candi ini terbuat dari batu bata dengan ukuran 13,13 m x 9, 60 m dan tinggi 20 meter.

7. Candi Minak Jinggo 
Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit
cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Candi Minak Jinggo berada tepat di Dusun Unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Nama "minakjinggo" diambil dari arca Garuda. Dilihat dari relief candi, terlihat jelas bahwa candi ini merupakan peninggalan kerajaan Majapahit.

8. Candi Surawana


Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi ini merupakan candi Hindu yang terdapat di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Terletak kurang lebih 25 km timur laut Kota Kediri. Memiliki nama asli Wishnubhawanapura candi ini diperkirakan dibangun di abad 14 untuk memuliakan Bhre Wengker, Yang merupakan seorang raja Kerajaan Wengker yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

9. Candi Wringin Branjang
Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit
candi-wringin-branjang.business.site

Candi ini terletak di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Candi ini terletak satu kompleks dengan Situs Gadungan, diduga bangunan candi wringin branjang adalah tempat penyimpanan alat-alat upacara pada zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke 15 Masehi.

10. Candi Pari
Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Pari terletak di Desa Candipari, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Berjarak kurang lebih 2 km arah barat laut pusat semburan lumpur Lapindo sekarang. Candi ini berbentuk persegi empat berbahan batu bata dengan tutup serta gerbang berbahan batu andesit, menghadap ke barat. Merupakan peninggalan zaman Majapahit saat pemerintahan Prabu Hayam Wuruk tahun 1350-1389 Masehi.

Candi Pari dibangun guna mengenang lokasi hilangnya seorang sahabat atau adik angkat salah satu putra dari Prabu Brawijaya yang menolak tinggal di keraton Majapahit saat itu.

11. Candi Ceto


Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi ini adalah candi yang bercorak agama Hindu dan diduga kuat dibangun pada masa akhir era Kerajaan Majapahit (sekitar abad ke-15 Masehi). Terletak di lereng Gunung Lawu di ketinggian 1496 meter di atas permukaan laut, di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kompleks candi ceto dipakai oleh penduduk sekitar serta para peziarah beragama Hindu sebagai tempat pemujaan.

12. Candi Kedaton
Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit
aroengbinang.com

Candi Kedaton merupakan nama candi di Indonesia yang memiliki makana candi kedatuan. Bebentuk batur (pondasi) berbahan struktur bata merah yang menyerupai candi yang terletak di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

13. Candi Jolotundo

Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Jototundo adalah salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi Jolotundo mempunyai arsitektur bangunan yang sangat megah. Terletak di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto dengan bentuk pemandian yang mengalirkan mata air.

14. Candi Gentong

Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Gentong terletak di Dusun Muteran Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pada awal ditemukan Candi Gentong berupa gundukan tanah, kemudian penggalian dilakukan pada tahun 1994 - 1998. Selanjutnya dijumpai sebuah kaki bangunan candi, yang berbentuk bujur sangkar penampil mengarah kebarat.

Prasasti Peninggalan Kerajaan Majapahit


  1. Prasasti Kamban (941 M), Meyebutkan jika pada tanggal 19 maret 941 M. Sri Maharaja Rake Hino Sri Isanawikrama Dyah Matanggadewa meresmikan desa Kamban menjadi daerah perdikan.
  2. Prasasti Maribong (1264 M), atau juga dikenal sebagai prasasti Trowulan II.
  3. Prasasti Alasantan (939 M), Prasasti ini ditemukan di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
  4. Prasasti Hara-Hara (966 M), atau dikenal juga dengan prasasti Trowulan VI.
  5. Prasasti Kudadu (1294 M), Prasasti ini ditemukan di lereng Gunung Butak wilayah perbatasan Blitar dan Malang.
  6. Prasasti Wurare (1289 M), Prasasti ini ditemukan di Kandang Gajak, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
  7. Prasasti Butulan (1298 M), ditemukan di Kawasan Pegunungan Kapur Utara Gosari, Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
  8. Prasasti Sukamerta (1296 M), Prasasti ini ditemukan di Gunung Penanggungan.
  9. Prasasti Balawi (1305 M), Prasasti ini ditemukan di Desa Blawi di wilayah Kabupaten Lamongan.
  10. Prasasti Canggu (1358 M), atau dikenal juga dengan asasti Trowulan I.
  11. Prasasti Katiden (1392 M), Prasasti ini ditemukan di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur.
  12. Prasasti Parung, prasasti ini ditemukan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
  13. Prasasti Lumpang (1395 M), Prasasti ini ditemukan di wilayah Kabupaten Malang atau dikenal juga sebagai prasasti Katiden II.
  14. Prasasti Waringin Pitu (1447 M), Prasasti ini ditemukan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
  15. Prasasti Biluluk  I (1366 M), Prasasti ini ditemukan di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan.
  16. Prasasti Biluluk II (1393 M), Prasasti ini ditemukan di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan.
  17. Prasasti Biluluk III (1395 M),  Prasasti ini ditemukan di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan.
  18. Prasasti Marahi Manuk, ditemukan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
  19. Prasasti Karang Bogem (1387 M), ditemukan di daerah Karang Bogem Kabupaten Gresik.


Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit


  1. Kitab Negarakertagama, dikarang oleh Empu Prapanca pada tahun 1365 Masehi.
  2. Kitab Sutasoma, digubah oleh Empu Tantular pada abad ke-14.
  3. Kitab Arjunawiwaha, ditulis oleh Empu Kanwa pada masa pemerintahan Prabu Airlangga.
  4. Kitab Sorandakan, menceritakan tentang pemberontakan Sora.
  5. Kitab Panjiwijayakrama, menceritakan tentang riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja Majapahit.
  6. Kitab Usana Jawa, menceritakan tentang penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar.
  7. Kitab Usana Bali, menceritakan kekacauan di Bali karena mengganasnya seorang raksasa bernama Maya Danawa.
  8. Kitab Tantu Panggelaran, Kitab ini berisi kisah mengenai mitos asal mula pulau Jawa.
  9. Kitab Calon Arang
  10. Kitab Kutaramanawa
  11. Kitab Kunjakarna
  12. Kitab Parthayajna
  13. Kitab Pararaton
  14. Kitab Sudayana
  15. Kitab Ronggolawe

Arca Peninggalan Kerajaan Majapahit



  1. Arca Harihara
  2. Arca Emas Bidadari Majapahit
  3. Arca Dewi Parwati
  4. Arca Perapa Hindhu
  5. Patung Penjaga Gerbang
  6. Arca Ratu Suhita
  7. Arca Ganesha
  8. Arca Dewa Wisnu
  9. Arca Minak Jinggo
  10. Patung Hutan Baluran

Peninggalan Kerajaan Majapahit yang lain


  1. Makam Putri Cempa
  2. Kolam Segaran
  3. Situs Watu Umpak
  4. Makam Troloyo
  5. Situs Sentono Rejo
  6. Rumah Penduduk
  7. Celengan tanah liat Majapahit
  8. Tembikar


Itulah sejarah Majapahit di saat masa kejayaan dan keruntuhan, serta peninggalan-peninggalanya. Mempelajari peninggalan Majapahit merupakan hal penting karena bagian dari sikap mencintai sejarah bangsa. Hal yang lebih penting lagi, belajar dari Majapahit, sebuah kerajaan yang besar pun bisa runtuh ketika orang-orang terkuatnya telah tiada.

Maka dari itu, setiap kita harus menjadi orang yang kuat (tidak hanya dari segi fisik) agar bangsa ini dapat mencapai masa kejayaannya. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus menjadi generasi yang kuat berprestasi dan cinta tanah air sehingga bisa mempertahankan kemerdekaan serta mengisinya dengan kegiatan yang positif.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter