Perjanjian Saragosa : Sejarah, Latar Belakang, Isi dan Dampaknya (1534)

Post a Comment
Daftar isi [ Tampil ]

Perjanjian Saragosa

Perjanjian Saragosa

Indonesia merupakan bangsa yang kekayaan alamnya menjadi incaran bangsa-bangsa lain di dunia. Sejarah penjajahan bangsa ini tidak terlepas dari keinginan bangsa lain untuk menguasai hasil bumi Indonesia. Keserakahan inilah yang pada akhirnya menjadi pemicu peperangan antar bangsa dalam memperebutkan wilayah kekuasaan di Indonesia termasuk asal-usul munculnya Perjanjian Saragosa. Bagaimana sejarah munculnya perjanjian ini, mari kita lihat uraian di bawah ini.

Sejarah dan Latar Belakang Perjanjian Saragosa


Bangsa Portugis melakukan pelayaran untuk menjelajahi dunia hingga akhirnya tiba di daerah Ternate Maluku pada tahun 1512 M. Kedatangan Bangsa Portugis ini pada awalnya diterima dengan cukup baik oleh Raja Ternate masa itu. Pada saat kedatangan Bangsa Portugis, peperangan antar kerajaan sedang terjadi yaitu antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore.

Raja Ternate meminta bantuan pada Bangsa Portugis untuk membangun benteng perlindungan dari serangan Kerajaan Tidore. Bangsa Portugis akan mendapatkan imbalan berupa hak monopoli perdagangan di Kerajaan Ternate. Akan tetapi, keserakahan Bangsa Portugis memonopoli perdagangan dan menguasai wilayah menyulut terjadinya gesekan antara portugis dan rakyat Maluku. Puncaknya, raja ternate yaitu Sultan Hairun dibunuh dengan licik.

Bangsa Spanyol yang juga melakukan ekspedisi penjelajahan dunia dengan mengambil rute yang berbeda, tiba di Maluku pada tahun 1521 M. Konflik perebutan wilayah dan kekuasaan tidak hanya terjadi antara rakyat Maluku dan Bangsa Portugis, namun lebih kepada Bangsa Portugis dan bangsa spanyol. Mereka sama-sama memiliki keinginan untuk menguasai bumi Maluku beserta seluruh kekayaan alam dan rempah-rempahnya. Pertikaian inilah yang kemudian menjadi sejarah munculnya Perjanjian Saragosa.

Melihat permusuhan antara Bangsa Portugis dan Bangsa Spanyol, Paus memprakarsai untuk diadakannya perjanjian antara kedua belah pihak demi mengurangi kemungkinan terjadi peperangan dan pertikaian yang berkepanjangan. Kedua Negara ini saling mengklaim kepemilikan pulau-pulau di yang ada di daerah Samudra Pasifik.

Waktu dan Tempat Perjanjian Saragosa


Perjanjian antara kedua belak pihak ini diadakan di Kota Saragosa Spanyol pada tanggal 22 April 1529. Oleh karena itu disebut sebagai Perjanjian Saragosa. Perjanjian ini membahas mengenai pembagian wilayah jajahan antara Portugis dan Spanyol.

Tokoh Perjanjian Saragosa


Dihadiri oleh wakil dari kedua negara, perjanjian ini dilakukan dengan cukup aman dan terkendali. Bangsa spanyol diwakili dan ditandatangani oleh Kaisar Charles sedangkan Bangsa Portugis diwakili dan ditandatangani oleh Raja John III.

Tujuan Perjanjian Saragosa


Perjanjian ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan antara Spanyol dan Portugis dalam perebutan daerah kekuasaan. Seperti sebelumnya yang juga pernah terjadi, spanyol dan portugis tidak hanya sekali ini berseteru dalam berebut daerah jajahan. Di masa lampau, kedua negara ini melakukan ekspedisi perdagangan yang juga saling bersinggungan hingga menjadi sebab munculnya perjanjian tordesillas.

Perjanjian ini bisa dikatakan sebagai lanjutan atau pembaharuan dari Perjanjian Tordesillas yaitu perjanjian yang berisi tentang pembagian wilayah jajahan di luar benua eropa menjadi dua wilayah monopoli ekslusive oleh spanyol dan Portugal. Perjanjian ini dibuat pada tahun 1494 yang secara singkat berisi bahwa spanyol akan menguasai bumi bagian barat dan portugis akan menguasai bumi bagian timur.

Isi Perjanjian Saragosa


Perjanjian Saragosa berisi dua hal utama yaitu

  1. Pedagang Portugis akan menguasai daerah Maluku sampai ke Tanjung Harapan dan akan memonopoli perdagangan di daerah tersebut.
  2. Bangsa Spanyol harus keluar dari Maluku dan memusatkan perdagangan di wilayah Filipina.


Dampak Perjanjian Saragosa


Perjanjian Saragosa memiliki dampak yang cukup signifikan bagi kedua bangsa yang sedang berseteru ini, yaitu

1. Pemikiran bahwa bumi itu bulat

Baik Bangsa Portugis ataupun bangsa spanyol saling menuduh bahwa salah satu dari mereka telah melanggar perjanjian Tordesillas yang telah dibuat sebelumnya, karena mereka tiba pada wilayah yang sama dan saling mengklaim sebagai pemiliknya. Hal ini kemudian menjadi satu dasar pemikiran bahwasanya ekspedisi yang dilakukan oleh kedua Negara tersebut bermula dari titik yang sama dan bertemu di satu titik yang sama pula. Inilah awal munculnya pemikiran bahwa sebenarnya bumi merupakan satu bidang yang bulat, bukan datar seperti yang selama ini dipercaya.

2. Maluku Semakin Terkenal

Kedatangan kedua bangsa yaitu spanyol dan portugis, juga kenyataan bahwa keduanya saling bertikai memperebutkan wilayah kekuasaan dan hak monopoli, memberikan kesan bahwa Maluku merupakan satu daerah yang cukup berarti untuk diperebutkan. Banyak yang kemudian mulai mempertanyakan harta tersimpan apakah yang terdapat di kepulauan Maluku tersebut. Hal inilah yang kemudian memunculkan julukan bahwa Maluku adalah The Richest islands Of The World.

3. Portugis Menanamkan kekuasaan di Maluku

Dengan adanya perjanjian saragosa, membuat portugis semakin berkuasa dan memonopoli sepenuhnya terhadap perdagangan yang terjadi di Maluku. Sedangkan Spanyol, dengan sangat terpaksa harus memindahkan kekuasaannya dan membentuk pusat perdagangan di daerah Filipina.

Itulah sejarah singkat mengenai Perjanjian Saragosa yang perlu diketahui dan dipelajari. Semoga bisa menambah ilmu pengetahuan kita semua.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter