Daftar isi [ Tampil ]
Ikan betok adalah salah satu jenis ikan yang hidup di perairan tawar. Di Jawa ikan ini dikenal dengan nama ikan bethik, sedangkan dalam bahasa Banjar disebut dengan ikan pepuyu. Dalam bahasa Inggris ikan ini disebut sebagai climbing gourami atau climbing perch. Hal ini dikarenakan kemampuan ikan tersebut dalam memanjat ke daratan.
Ciri ikan ini memiliki warna kehitaman agak coklat atau hijau pada bagian atas, dan bagian samping berwarna kekuningan. Bagian bawah ikan berwarna gelap melintang yang agak samar dan tidak beraturan.
Ikan air tawar ini biasanya berukuran kecil, maksimal hanya sepanjang 25 cm. Kepalanya besar serta memilik sisik yang keras dan kaku. Di belakang insang terdapat tutup yang bergigi tajam seperti duri.
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang ikan betok.
1. Ikan ini banyak ditemukan di rawa, sungai kecil, dan parit. Sering juga ditemukan di kolam yang berhubungan dengan saluran terbuka.
2. Betok merupakan ikan liar yang banyak ditangkap oleh pemancing amatir dan tidak dipelihara. Para pemancing biasanya menggunakan umpan cacing, jangkrik, atau ulat bambu.
Masyarakat Kalimantan biasanya menangkap ikan ini menggunakan umpan yang khas, yaitu telur semut (kroto) yang dicampur dengan getah karet kemudian dikukus hingga masak.
3. Makanan hewan ini adalah serangga dan hewan air yang lebih kecil.
4. Menurut fase hidupnya, makanan ikan ini berbeda-beda. Saat masih larva, makanannya adalah protozoa atau kutu air, kadang juga memakan alga kecil bersel tunggal. Ketika pertumbuhannya di tahap juvenil, ia akan memakan nyamuk dan serangga lain yang kecil.
Setelah dewasa ikan ini baru memakan serangga yang lebih besar dan ikan-ikan kecil. Kadang ikan puyu juga memakan tumbuhan air, seperti lumut.
5. Ikan betok bernapas dengan insang saat di dalam air, tapi hewan ini juga memiliki kemampuan mengambil oksigen langsung dari udara. Seperti ikan lele dan gabus mengambil oksigen dengan membuka mulut di permukaan air kolam.
Hal tersebut terjadi karena pada kepalanya terdapat organ labirin. Fungsi organ ini sebagai alat pertahanan hidup ketika ikan mengalami kekeringan ketika proses berpindah ke tempat lain.
Meskipun demikian, ikan betok tidak bisa terlalu lama di daratan, karena akan mati. Jadi setelah berjalan beberapa menit di daratan ikan ini akan mencari kolam atau sungai untuk tetap hidup.
6. Uniknya ikan ini mampu merayap ke daratan dan berjalan di tanah menggunakan tutup insang yang dimekarkan. Tekstur tutup insang yang seperti gigi tajam ini berguna sebagai kaki depan.
7. Ikan betok termasuk hewan agresif, karena mampu berjalan di daratan hingga sejauh 180 cm. Daya tahan ikan ini juga sangat tinggi, karena mampu hidup di perairan yang minim oksigen, di mana hewan air lain tidak mampu bertahan hidup.
Keagresifannya juga terbukti dengan sifatnya yang sangat menjaga daerah teritorialnya. Biasanya ikan ini hidup berpasangan, dan akan menyerang ikan lain yang mengganggu daerahnya.
8. Usia ikan ini cukup panjang, mampu bertahan hingga 6 tahun. Mungkin karena daya tahan hidup yang tinggi dengan kemampuan bernapas di tempat minim oksigen.
9. Habitat ikan air tawar ini berada hampir di seluruh wilayah nusantara, dan sebagian Asia Tenggara, termasuk India dan Tiongkok.
10. Masyarakat Banjar dan Kalimantan Tengah memiliki menu khas dari ikan betok yang diberi nama pepuyu. Di daerah Banjarmasin, pepuyu bakar adalah masakan paling enak dan paling dicari orang.
Selain itu, ada masakan lain dari ikan air tawar ini yang dikenal dengan wadi pepuyu. Yaitu ikan yang sudah dibersihkan sisik, jerohan, dan insangnya kemudian difermentasi. Masakan ini bisa digoreng atau disayur sesuai selera.
Ikan liar yang hanya sebagai hewan pancingan, saat ini sudah mulai dibudidayakan. Dagingnya yang enak dikonsumsi menjadikan ikan ini bernilai ekonomis.
Beberapa petani sudah mulai memelihara ikan betok di kolam-kolam. Selain perawatan yang mudah, ikan ini cepat dipanen dan laku di pasaran. Tidak lama lagi ikan betok, menjadi ikan yang laris dan banyak dikonsumsi orang, seperti ikan lele.[]
Ciri ikan ini memiliki warna kehitaman agak coklat atau hijau pada bagian atas, dan bagian samping berwarna kekuningan. Bagian bawah ikan berwarna gelap melintang yang agak samar dan tidak beraturan.
Ikan air tawar ini biasanya berukuran kecil, maksimal hanya sepanjang 25 cm. Kepalanya besar serta memilik sisik yang keras dan kaku. Di belakang insang terdapat tutup yang bergigi tajam seperti duri.
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang ikan betok.
1. Ikan ini banyak ditemukan di rawa, sungai kecil, dan parit. Sering juga ditemukan di kolam yang berhubungan dengan saluran terbuka.
2. Betok merupakan ikan liar yang banyak ditangkap oleh pemancing amatir dan tidak dipelihara. Para pemancing biasanya menggunakan umpan cacing, jangkrik, atau ulat bambu.
Masyarakat Kalimantan biasanya menangkap ikan ini menggunakan umpan yang khas, yaitu telur semut (kroto) yang dicampur dengan getah karet kemudian dikukus hingga masak.
3. Makanan hewan ini adalah serangga dan hewan air yang lebih kecil.
4. Menurut fase hidupnya, makanan ikan ini berbeda-beda. Saat masih larva, makanannya adalah protozoa atau kutu air, kadang juga memakan alga kecil bersel tunggal. Ketika pertumbuhannya di tahap juvenil, ia akan memakan nyamuk dan serangga lain yang kecil.
Setelah dewasa ikan ini baru memakan serangga yang lebih besar dan ikan-ikan kecil. Kadang ikan puyu juga memakan tumbuhan air, seperti lumut.
5. Ikan betok bernapas dengan insang saat di dalam air, tapi hewan ini juga memiliki kemampuan mengambil oksigen langsung dari udara. Seperti ikan lele dan gabus mengambil oksigen dengan membuka mulut di permukaan air kolam.
Hal tersebut terjadi karena pada kepalanya terdapat organ labirin. Fungsi organ ini sebagai alat pertahanan hidup ketika ikan mengalami kekeringan ketika proses berpindah ke tempat lain.
Meskipun demikian, ikan betok tidak bisa terlalu lama di daratan, karena akan mati. Jadi setelah berjalan beberapa menit di daratan ikan ini akan mencari kolam atau sungai untuk tetap hidup.
6. Uniknya ikan ini mampu merayap ke daratan dan berjalan di tanah menggunakan tutup insang yang dimekarkan. Tekstur tutup insang yang seperti gigi tajam ini berguna sebagai kaki depan.
7. Ikan betok termasuk hewan agresif, karena mampu berjalan di daratan hingga sejauh 180 cm. Daya tahan ikan ini juga sangat tinggi, karena mampu hidup di perairan yang minim oksigen, di mana hewan air lain tidak mampu bertahan hidup.
Keagresifannya juga terbukti dengan sifatnya yang sangat menjaga daerah teritorialnya. Biasanya ikan ini hidup berpasangan, dan akan menyerang ikan lain yang mengganggu daerahnya.
8. Usia ikan ini cukup panjang, mampu bertahan hingga 6 tahun. Mungkin karena daya tahan hidup yang tinggi dengan kemampuan bernapas di tempat minim oksigen.
9. Habitat ikan air tawar ini berada hampir di seluruh wilayah nusantara, dan sebagian Asia Tenggara, termasuk India dan Tiongkok.
10. Masyarakat Banjar dan Kalimantan Tengah memiliki menu khas dari ikan betok yang diberi nama pepuyu. Di daerah Banjarmasin, pepuyu bakar adalah masakan paling enak dan paling dicari orang.
Selain itu, ada masakan lain dari ikan air tawar ini yang dikenal dengan wadi pepuyu. Yaitu ikan yang sudah dibersihkan sisik, jerohan, dan insangnya kemudian difermentasi. Masakan ini bisa digoreng atau disayur sesuai selera.
Ikan liar yang hanya sebagai hewan pancingan, saat ini sudah mulai dibudidayakan. Dagingnya yang enak dikonsumsi menjadikan ikan ini bernilai ekonomis.
Beberapa petani sudah mulai memelihara ikan betok di kolam-kolam. Selain perawatan yang mudah, ikan ini cepat dipanen dan laku di pasaran. Tidak lama lagi ikan betok, menjadi ikan yang laris dan banyak dikonsumsi orang, seperti ikan lele.[]
Post a Comment
Post a Comment