Nama Anggota Panitia Sembilan Beserta Profil, Tugas dan Fotonya

Post a Comment
Daftar isi [ Tampil ]
Panitia Sembilan adalah panitia kecil yang diprakarsai oleh Ir. Soekarno dan terdiri dari 9 orang. Panitia Sembilan mempunyai tugas khusus untuk menyusun rumusan dasar negara yang merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh suatu negara. Panitia ini menampung saran dan pemikiran dari para anggota tentang dasar Indonesia merdeka.

Tugas Panitia Sembilan 


Pada akhir sidang BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 8 orang yang disebut juga dengan panitia delapan. Panitia ini diketuai oleh Ir. Soekarno yang bertugas memeriksa semua saran dari para anggota yang berkaitan dengan masalah dasar negara. Di akhir rapat panitia delapan, Soekarno berinisiatif membentuk kepanitiaan yang bertugas menyusun draft rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar. Akhirnya terbentuklah Panitia Sembilan yang beranggotakan 9 orang.

Untuk menghormati golongan Islam, Soekarno menetapkan anggota panitia sembilan terdiri dari 5 orang wakil golongan kebangsaan dan 4 orang wakil golongan Islam. Panitia Sembilan ini dibentuk dua bulan sebelum dibacakannya proklamasi kemerdekaan tepatnya pada tanggal 22 Juni 1945.

Tugas Panitia Sembilan secara rinci adalah sebagai berikut:

  1. Bertanggung jawab terhadap perumusan dan pembentukan dasar negara.
  2. Memberi usul atau saran secara lisan ataupun langsung.
  3. Selain menyampaikan usul, mereka juga menampung berbagai usul dan aspirasi dari berbagai tokoh.
  4. Langkah selanjutnya, mereka menyusun naskah rancangan pembentukan dasar negara yang kemudian diberi nama Piagam Jakarta.

Berikut ini adalah nama nama anggota panitia sembilan:

  1. Ir. Soekarno (Ketua)
  2. Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
  3. Mr. Achmad Soebarjo (Anggota)
  4. Mr. Mohammad Yamin (Anggota)
  5. H. Agus Salim (Anggota)
  6. KH. Wachid Hasyim (Anggota)
  7. Abdoel Kahar Moezakir (Anggota)
  8. Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)
  9. Mr. Alexander Andries Maramis (Anggota)


ANGGOTA PANITIA SEMBILAN


Untuk lebih jelasnya, Berikut ini adalah nama anggota Panitia Sembilan beserta foto dan profilnya:

1. Ir. Soekarno (sebagai Ketua)

Ketua Panitia Sembilan Ir Soekarno

Ir. Soekarno yang sering dipanggil dengan sebutan Bung Karno ini lahir di  Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1960. Dalam panitia sembilan, beliau menjabat sebagai ketua. Beliau juga merupakan presiden pertama RI. Beliau merupakan tokoh yang turut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia. Kata-kata dari Bung Karno yang terkenal adalah “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”.

2. Drs. Moh Hatta (sebagai Wakil Ketua)

Drs. Moh Hatta (sebagai Wakil Ketua Panitia Sembilan)

Drs. Moh Hatta merupakan wakil ketua dalam panitia Sembilan yang juga sebagai wakil presiden pertama di Indonesia. Beliau lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tanggal 12 Agustus 1902 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980 di usianya 77 tahun. Drs Moh Hatta yang akrab dipanggil dengan sapaan Bung Hatta merupakan tokoh yang juga berperan dalam kemerdekaan Indonesia. Beliau dikenal sebagai sosok yang santun, jujur dan taat beragama.

3. Mr. Achmad Soebardjo (sebagai Anggota)

Mr. Achmad Soebardjo (sebagai Anggota)

Mr. Achmad Soebardjo yang mempunyai nama lengkap Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo lahir di Karawang pada 23 Maret 1896 dan meninggal pada 15 Desember 1978.  Beliau adalah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama dan merupakan salah satu pejuang yang turut merebut kemerdekaan dari penjajah. Selain sebagai tokoh pejuang kemerdekaan, beliau juga merupakan seorang diplomat dan pahlawan nasional.

4. Mr. Mohammad Yamin (sebagai anggota)

anggota panitia sembilan Mohammad Yamin

Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H  merupakan seorang politikus dan ahli hukum yang dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia. Selain itu, beliau juga merupakan seorang sejarawan, sastrawan, dan budayawan. Beliau lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 23 Agustus 1903 dan meninggal di Jakarta pada 17 Oktober 1962 di usianya 59 tahun. Beliau ikut merumuskan dasar negara yang menghasilkan Piagam Jakarta. Beliau juga merupakan salah satu pelopor Sumpah Pemuda dan merupakan perintis puisi modern Indonesia. Setelah kemerdekaan, beliau pernah menjabat sebagai anggota DPR dan sebagai menteri.

5. H. Agus Salim (sebagai anggota)

anggota panitia sembilan Agus Salim

Haji Agus Salim merupakan pejuang kemerdekaan yang lahir di Kota Gadang, Agam, Sumatera Barat pada 8 Oktober 1884 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 4 November 1954 di usianya 70 tahun. Pada tahun 1915, beliau pernah bergabung dalam Sarekat Islam (SI) dan menjadi pemimpin kedua setelah H.O.S Tjokroaminoto. Saat ini beliau ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Namanya kini diabadikan untuk nama stadion sepak bola di Padang.

6. K.H. Wahid Hasyim (sebagai Anggota)

anggota panitia sembilan  KH Wahid Hasyim

Beliau lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 1 Juni 1914 dan meninggal di Cimahi pada tanggal 19 April 1953 di usianya 38 tahun. K.H. Wahid Hasyim merupakan pahlawan nasional Indonesia dan juga merupakan menteri pada kabinet pertama Indonesia. Ayah dari mendiang Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid ini merupakan seorang ulama yang moderat, subtansif, dan inklusif. Beliau pula yang mempunyai pemikiran untuk mengganti kalimat pada rumusan teks pancasila dari “Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya” menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Setelah Indonesia merdeka, beliau ditunjuk sebagai menteri negara.

7. Abdoel kahar Moezakir (sebagai Anggota)

anggota panitia sembilan abdul kahar muzakir

Prof. K.H. Abdoer Kahar Moezakir lahir di Yogyakarta pada tahun 1908. Beliau merupakan tokoh Islam yang pernah menjadi anggota Dokuritsu Zunby Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Beliau juga merupakan rektor magnificus yang dipilih Universitas Indonesia yang pertama kali dengan nama STI selama 2 periode. Pada saat ini beliau diusulkan untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional. Selain itu, beliau juga merupakan salah satu tokoh pendidikan Indonesia.

8. Abikoesno Tjokrosoejoso (sebagai Anggota)

anggota panitia sembilan RM Abikusno Tjokrosujoso

Abikoesno Tjokrosoejoso lahir di Karanganyar, Kebumen pada tahun 1897 dan meninggal pada tahun 1968. Setelah Indonesia merdeka, beliau menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan penasehat Biro Pekerjaan Umum. Abikoesno juga dipandang sebagai bapak pendiri kemerdekaan Indonesia. Ketika pemerintahan Jepang, beliau juga merupakan perwakilan tokoh Islam  yang ada di Badan penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Hingga saat ini, Abikoesno merupakan tokoh yang tidak akan terlupakan

9. Mr. Alexander Andries Maramis (sebagai anggota)

anggota panitia sembilan Alexander andrie maramis

Mr. Alexander Andries Maramis atau yang lebih dikenal dengan A.A Maramis ini lahir di Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 20 Juni 1897 dan meninggal pada tahun 1977 di usianya 80 tahun. Maramis pernah menjadi anggota BPUPKI pada tahun 1945 dan juga dikenal sebagai Founding Father atau pendiri bangsa Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, beliau menjadi Menteri Keuangan pertama Republik Indonesia.

Piagam Jakarta


Pada tanggal 22 Juni 1945 telah dirumuskan Piagam Jakarta di rumah Soekarno. Penyusunan Piagam jakarta dilakukan oleh Panitia Sembilan. Dari bunyi Piagam Jakarta, bisa disimpulkan bahwa ada 5 poin utama dalam Piagam Jakarta, diantaranya adalah:

  1. Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Persatuan Indonesia.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Isi dari piagam Jakarta diterima dengan baik dan dijadikan dalam teks pembukaan UUD 1945. Selanjutnya pada sidang PPKI pada tanggal 1945, teks piagam Jakarta disahkan dengan adanya perubahan pada sila pertama yakni kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Yang Maha Esa”.

Demikianlah referensi mengenai panitia sembilan dan hasil rumusannya yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Hingga saat ini Piagam Jakarta menjadi dokumen penting sejarah Indonesia karena merupakan rumusan awal dari pancasila dan pembukaan UUD 1945.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter