Daftar isi [ Tampil ]
Burung Cendrawasih merupakan anggota Paradisaeidae dari ordo Passeriformes dan berasal dari Papua, tetapi banyak juga terdapat di Papua Nugini dan Australia.
Karena keindahan bulunya, maka burung Cendrawasih diberi gelar burung dari syurga, atau bird of paradise yang memiliki telur hanya satu pada jenis burung besar, dan dua atau tiga pada burung kecil.
Bulu-bulu burung Cendrawasih yang menjadi maskot Papua ini sangat indah yang menjadikannya menjadi kebutuhan fashion dunia.
Jenis-jenis burung cendrawasih
1. Lesser Bird of Paradise (Burung Cendrawasih Kuning Kecil)
Burung yang memiliki panjang 32 senti ini banyak ditemukan di seluruh hutan utara Papua Nugini, Pulau Misool, dan Yapen. Bulu-bulunya kombinasi dari merah coklat, dan mahkotanya berwarna kuning, sedangkan punggungnya berwarna kuning agak coklat. Burung jantannya memiliki ekor yang panjang dan tebal, berwarna kuning dan putih. Dia juga memiliki tenggorokan berwarna hijau tua. Sedangkan burung cendrawasih jenis ini yang betina memiliki tubuh yang lebih kecil dan kepalanya berwarna coklat tua. Ia tidak memiliki bulu-bulu hias pada badannya yang berwarna putih.
2. Blue Bird of Paradise (Cendrawasih Biru)
Burung jenis ini adalah burung khas Papua Nugini. Burung ini menyebar di hutan-hutan Papua Nugini Timur dan Tenggara. Biasanya dapat hidup di ketinggian 1400-1800 meter diatas permukaan laut. Burung ini berbadan hitam dan memiliki panjang sekitar 30 senti, juga memiliki mata yang berwarna coklat gelap, dengan kaki berwarna abu-abu. Si pejantan memiliki bulu-bulu sayap berwarna ungu biru. Pada musim kawin, si pejantan akan memamerkan bulu-bulu indahnya sambil mengeluarkan suara-suara yang mirip dengan nyanyian.
3. Astrapia Ribbon Tailed
Burung jenis ini memiliki ekor yang panjang bahkan tiga kali dari panjang tubuhnya. Banyak ditemukan di hutan hujan tropis di bagian tengah Pulau Papua. Panjang burung jantannya sekitar 32 senti, dengan ekor yang berbentuk pita berwarna putih yang panjangnya bisa mencapai 1 meter. Sedangkan betinanya agal lebih pendek dan berwarna coklat.
4. Red Bird of Paradise (Cendrawasih Merah)
Burung jenis ini hanya ada di hutan-hutan dataran rendah Pulau Waigeo, Batanta, dan Kabupaten Raja Ampat Papua. Panjang burung ini sekitar 33 senti. Ia memiliki bulu berwarna kuning dan coklat, memiliki paruh berwarna kuning. Burung jantannya yang dewasa memiliki bulu-bulu berwarna merah darah dengan ujungnya yang putih, ekornya memiliki 2 bulu hitam melingkar. Sang betina berukuran lebih kecil dan tidak memiliki bulu-bulu hiasan.
5. Paradise Rifflebird
Burung jenis ini banyak terdapat di hutan New South Wales dan Queenslands, Australia. Burung jantannya memiliki sayap yang ketika mengembang akan sangat mempesona, menyerupai kipas. Ia akan bergerak ke kanan dan kiri seakan-akan menari untuk menarik hatik si betina. Berwarna hitam dengan mahkota biru kehijauan. Memiliki kaki berwarna hitam dan paruh berwarna kuning serta bermata coklat.
6. King Saxony bird of Paradise (Cenderawasih Panji)
Burung jenis ini banyak terdapat di hutan-hutan pegunungan Papua. Burung ini memiliki panjang 22 senti, bisa berkicau, dan berukuran kecil. Burung jantannya memiliki bulu hitam dan kuning tua. Di bagian kepala terdapat dua helai bulu kawat bersisik dan berwarna biru muda mengkilat, panjangnya bisa mencapai 40 senti. Bulu ini akan berdiri ketika melihat burung betina. Burung betinanya memiliki tubuh lebih kecil, dan memiliki antena.
7. Lawes’ Parotia (Parotia Lawesi)
Sepintas lalu sangat mirip dengan burung perkutut, tetapi ia berwarna hitam dengan mata biru gelap, tengkuk berwarna biru, bagian dada atas berwarna hijau dan emas, dan memiliki kening berwarna putih. Yang paling istimewa dari jenis ini adalah pada burung jantannya, ada tiga bulu memanjang yang tumbuh dari setiap ujung matanya, dan masing-masing tiga helai. Burung betinanya berwarna coklat dan kuning gelap.
8. Wilson’s Bird of Paradise
Pada jenis burung Cendrawasih ini, si betina nya memiliki warna coklat dengan mahkota berwarna biru. Pada jantannya yang berukuran kira-kira 21 senti, memiliki warna merah darah dan hitam. Ia seolah-olah mengenakan jubah kuning terang di bagian tengkuk. Pada bagian kepalanya, seolah-olah ia memakai penutup kepala berwarna biru langit, lebih terang dari kakinya yang biru. Bulu ekornya berwarna ungu dan berbentuk seperti lengkung.
Fakta tentang Burung Cendrawasih di Indonesia
1. Indonesia merupakan negara dengan jumlah spesien burung cendrawasih terbanyak di dunia.
2. Ada sekitar 30 spesies burung cendrawasih di Indonesia, 28 diantaranya bisa ditemukan di Pulau Papua.
3. Burung Cendrawasih Kuning Kecil, Cendrawasih Botak, Raja, Merah dan Toowa masuk kedalam daftar jenis satwa yang dilindungi berdasarkan UU no % Tahun 1990 dan PP No & Tahun 1999. Penggunaan burung-burung cendrawasih hanya untuk keperluan menghiasi pakaian adat masyarakat Papua. Bagusnya, masyarakat Papua sangat memiliki kearifan lokal untuk menjaga dan kelestarian burung cendrawasih ini.[https://id.wikipedia.org/wiki/Burung-burung_Cenderawasih]
Karena keindahan bulunya, maka burung Cendrawasih diberi gelar burung dari syurga, atau bird of paradise yang memiliki telur hanya satu pada jenis burung besar, dan dua atau tiga pada burung kecil.
Bulu-bulu burung Cendrawasih yang menjadi maskot Papua ini sangat indah yang menjadikannya menjadi kebutuhan fashion dunia.
Cendrawasih Merah |
Jenis-jenis burung cendrawasih
1. Lesser Bird of Paradise (Burung Cendrawasih Kuning Kecil)
Burung yang memiliki panjang 32 senti ini banyak ditemukan di seluruh hutan utara Papua Nugini, Pulau Misool, dan Yapen. Bulu-bulunya kombinasi dari merah coklat, dan mahkotanya berwarna kuning, sedangkan punggungnya berwarna kuning agak coklat. Burung jantannya memiliki ekor yang panjang dan tebal, berwarna kuning dan putih. Dia juga memiliki tenggorokan berwarna hijau tua. Sedangkan burung cendrawasih jenis ini yang betina memiliki tubuh yang lebih kecil dan kepalanya berwarna coklat tua. Ia tidak memiliki bulu-bulu hias pada badannya yang berwarna putih.
2. Blue Bird of Paradise (Cendrawasih Biru)
Burung jenis ini adalah burung khas Papua Nugini. Burung ini menyebar di hutan-hutan Papua Nugini Timur dan Tenggara. Biasanya dapat hidup di ketinggian 1400-1800 meter diatas permukaan laut. Burung ini berbadan hitam dan memiliki panjang sekitar 30 senti, juga memiliki mata yang berwarna coklat gelap, dengan kaki berwarna abu-abu. Si pejantan memiliki bulu-bulu sayap berwarna ungu biru. Pada musim kawin, si pejantan akan memamerkan bulu-bulu indahnya sambil mengeluarkan suara-suara yang mirip dengan nyanyian.
3. Astrapia Ribbon Tailed
Burung jenis ini memiliki ekor yang panjang bahkan tiga kali dari panjang tubuhnya. Banyak ditemukan di hutan hujan tropis di bagian tengah Pulau Papua. Panjang burung jantannya sekitar 32 senti, dengan ekor yang berbentuk pita berwarna putih yang panjangnya bisa mencapai 1 meter. Sedangkan betinanya agal lebih pendek dan berwarna coklat.
4. Red Bird of Paradise (Cendrawasih Merah)
Burung jenis ini hanya ada di hutan-hutan dataran rendah Pulau Waigeo, Batanta, dan Kabupaten Raja Ampat Papua. Panjang burung ini sekitar 33 senti. Ia memiliki bulu berwarna kuning dan coklat, memiliki paruh berwarna kuning. Burung jantannya yang dewasa memiliki bulu-bulu berwarna merah darah dengan ujungnya yang putih, ekornya memiliki 2 bulu hitam melingkar. Sang betina berukuran lebih kecil dan tidak memiliki bulu-bulu hiasan.
5. Paradise Rifflebird
Burung jenis ini banyak terdapat di hutan New South Wales dan Queenslands, Australia. Burung jantannya memiliki sayap yang ketika mengembang akan sangat mempesona, menyerupai kipas. Ia akan bergerak ke kanan dan kiri seakan-akan menari untuk menarik hatik si betina. Berwarna hitam dengan mahkota biru kehijauan. Memiliki kaki berwarna hitam dan paruh berwarna kuning serta bermata coklat.
6. King Saxony bird of Paradise (Cenderawasih Panji)
Burung jenis ini banyak terdapat di hutan-hutan pegunungan Papua. Burung ini memiliki panjang 22 senti, bisa berkicau, dan berukuran kecil. Burung jantannya memiliki bulu hitam dan kuning tua. Di bagian kepala terdapat dua helai bulu kawat bersisik dan berwarna biru muda mengkilat, panjangnya bisa mencapai 40 senti. Bulu ini akan berdiri ketika melihat burung betina. Burung betinanya memiliki tubuh lebih kecil, dan memiliki antena.
7. Lawes’ Parotia (Parotia Lawesi)
Sepintas lalu sangat mirip dengan burung perkutut, tetapi ia berwarna hitam dengan mata biru gelap, tengkuk berwarna biru, bagian dada atas berwarna hijau dan emas, dan memiliki kening berwarna putih. Yang paling istimewa dari jenis ini adalah pada burung jantannya, ada tiga bulu memanjang yang tumbuh dari setiap ujung matanya, dan masing-masing tiga helai. Burung betinanya berwarna coklat dan kuning gelap.
8. Wilson’s Bird of Paradise
Pada jenis burung Cendrawasih ini, si betina nya memiliki warna coklat dengan mahkota berwarna biru. Pada jantannya yang berukuran kira-kira 21 senti, memiliki warna merah darah dan hitam. Ia seolah-olah mengenakan jubah kuning terang di bagian tengkuk. Pada bagian kepalanya, seolah-olah ia memakai penutup kepala berwarna biru langit, lebih terang dari kakinya yang biru. Bulu ekornya berwarna ungu dan berbentuk seperti lengkung.
Fakta tentang Burung Cendrawasih di Indonesia
1. Indonesia merupakan negara dengan jumlah spesien burung cendrawasih terbanyak di dunia.
2. Ada sekitar 30 spesies burung cendrawasih di Indonesia, 28 diantaranya bisa ditemukan di Pulau Papua.
3. Burung Cendrawasih Kuning Kecil, Cendrawasih Botak, Raja, Merah dan Toowa masuk kedalam daftar jenis satwa yang dilindungi berdasarkan UU no % Tahun 1990 dan PP No & Tahun 1999. Penggunaan burung-burung cendrawasih hanya untuk keperluan menghiasi pakaian adat masyarakat Papua. Bagusnya, masyarakat Papua sangat memiliki kearifan lokal untuk menjaga dan kelestarian burung cendrawasih ini.[https://id.wikipedia.org/wiki/Burung-burung_Cenderawasih]
Post a Comment
Post a Comment