17 Fakta dan Informasi Menarik Tentang Cacing Tanah

Post a Comment
Daftar isi [ Tampil ]
Cacing tanah terkadang dianggap sebagai hewan yang menjijikkan dan tidak mempunyai manfaat, Tetapi jika kita pelajari lebih jauh hewan ini mempunyai peran yang sangat besar dalam menjaga kesuburan tanah.

Salah satu yang mempunyai manfaat bagi alam adalah cacing tanah. Cacing tanah hidup didalam terowongan di dalam tanah, mereka juga menyeret daun serta sisa-sisa tanaman kedalam tanah yang memungkinkan udara masuk melalui jalan yang mereka buat. Kegiatan mereka ini telah berlangsung selama kurang lebih jutaan tahun berarti peran merekan sangat besar dalam membuat tanah yang subur.

16 Fakta dan Informasi Menarik Tentang Cacing Tanah

Fakta Menarik Tentang Cacing Tanah

1.  Lubang yang di buat oleh cacing tanah menyebabkan tanah lebih subur sehingga akar tanaman lebih berkembang cepat.

2. Hewan ini hanya memakan sesuatu yang dulu pernah hidup, Kesimpulannya cacing tanah hanya memakan makhluk hidup yang telah mati.

3.  Jika cacing tanah kehilangan atau terpotong salah satu ujung bagian tubuhnya, maka dapat tumbuh pengganti.

4. Ada lebih dari 6.000 spesies cacing tanah, tetapi yang dikenal sebagai hewan yang membantu pengomposan hanya beberapa saja di antaranya.

5. Cacing merupakan hewan "hermaprodite" yakni hewan yang mempunyai alat reproduksi ganda, jantan serta betina. Jadi di dalam tubuhnya terdapat alat yang berfungsi sebagai penghasil telur (ovarium) serta terdapat juga alat yang berfungsi menghasilkan sperma (testis). Walaupun mempunyai kelamin ganda, hewan ini tetap melakukan perkawinan. Hewan ini berkembangbiak dengan menghasilkan kokon atau kepompong yang berisi lima atau lebih telur beserta sperma yang dibentuk saat fertilisasi (proses pembuahan). Kokon berbentuk seperti buah jeruk dengan ukuran kecil.

6. Bayi dari cacing tanah setelah menetas dapat langsung hidup mandiri, tidak membutuhkan perawatan serta perlindungan dari induknya sama sekali, Hal ini berbeda dari kebanyakan bayi jenis hewan lainnya.

7. Cacing tanah tidak memiliki paru-paru tetapi menggunakan kulitnya untuk bernafas.

8. Fosil cacing yang mirip dengan cacing tanah, telah ditemukan di bebatuan diperkirakan berusia 600 juta tahun yang lalu .

9. Cacing merupakan hewan berdarah dingin, tubuh cacing terdiri atas 80 % air.

10. Di kondisi yang sesuai serta makanan yang cukup, Cacing tanah dalam sehari bisa makan sampai separuh dari berat tubuhnya.

11. Walaupun hewan ini termasuk jenis hewan invertebrata yang tidak mempunyai tulang dan rangka, mereka tetap memerlukan kalsium guna untuk diet sehat mereka. Tanpa kalsium hewan ini akan sakit.

12. Gerakan tubuh hewan ini hanya dilakukan oleh otot sirkular yang berbentuk cincin serta otot yang memanjang dalam tubuh mereka yang meregang kemudian berelaksasi secara bergantian. Gerakan 2 jenis otot ini memungkinkan hwan ini bergerak di dalam tanah yang lembab dan basah.

13. Cacing tanah menghasilkan kotoran yang mirip seperti tanah. Kotoran hewan ini banyak mengandung unsur hara yang sangat diperlukan oleh tumbuhan. Oleh karena itu keberadaan cacing tanah sangat membantu menyuburkan tanah.

14. Tempat tinggal yang disukai cacing tanah adalah tanah yang lembab, basah dan gelap. Maka jangan heran jika mereka sering ditemukan di bawah batu atau tanaman lapuk. Sebagian lagi menyukai tempat hidup seperti kotoran kuda serta sapi karena banyak mengandung makanan untuk mereka.

15. Cacing tanah membenci makanan yang bersifat asam misalnya jeruk dan nanas. Ia akan pergi jika di sekitar tempatnya tinggal terdapat makanan yang bersifat asam.

16. Cacing tanah bisa berumur sampai 4 tahun, asalkan berada dengan kondisi lingkungan yang sesuai atau baik. Walaupun demikian, di alam bebas, hewan ini biasanya hanya dapat hidup kurang lebih selama dua tahun. Hal ini dikarenakan adanya cuaca ekstrim misalnya musim kemarau yang panjang atau banjir, adanya pemangsa atau predator dan kekurangan makanan.

17. Memiliki kulit yang tipis cacing tanah tidak tahan terhadap radiasi sinar ultra- violet matahari.[]

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter