Daftar isi [ Tampil ]
Sejak Pluto dieliminasi, Planet Neptunus kini memegang jabatan sebagai planet di urutan terakhir dalam Tata Surya. Planet kedelapan ini kerap disebut kembaran Uranus, karena fisik mereka yang hampir serupa. Neptunus—yang dicatut dari nama dewa laut dari Mitologi Romawi—memang tidak seeksis planet besar lain seperti Yupiter atau Saturnus. Namun, fakta-fakta mencengangkan di bawah ini dapat membuat kita makin tertarik dengan planet tersebut.
1. Iklim Ekstrem
Karena terletak paling jauh dari pusat Tata Surya, bisa dipastikan Planet Neptunus nyaris tidak menerima sinar matahari. Hal ini menyebabkan permukaan Neptunus menjadi amat dingin dan dinilai tidak layak huni.
Planet ini bahkan memiliki angin dengan kecepatan paling kuat di Tata Surya, yaitu 2100 kilometer per jam atau tiga kali lebih kencang dibandingkan dengan angin di Yupiter. Suhu di Neptunus pun terbilang ekstrem, yaitu sekitar -210 derajat Celcius dengan temperatur pada troposfer yang lebih tinggi 10 derajat. Salah satu satelitnya, Triton, memegang rekor suhu terdingin di Tata Surya, yaitu -237,6 derajat Celcius.
2. Raksasa Es
Sebenarnya, Planet Neptunus merupakan satu dari empat raksasa gas di Tata Surya bersama Yupiter, Saturnus, dan Uranus. Kemudian, para peneliti memberi julukan lain pada Uranus dan Neptunus sebagai raksasa es karena komponennya yang berbeda dari Yupiter dan Saturnus.
Atmoster Neptunus terdiri dari helium, hidrokarbon, hidrogen, dan nitrogen. Lalu, ada kandungan es seperti amonia, es air, dan metana yang menciptakan efek kebiru-biruan pada permukaan Neptunus, sehingga mendapatkan sebutan sebagai Planet Biru.
3. Hujan Berlian dan Titik Gelap Besar
Keberadaan batu mulia seperti berlian sepertinya bukan hanya ada di Bumi, tetapi juga para raksasa gas. Kandungan metana dalam atmosfer Planet Neptunus dapat berubah menjadi berlian dengan bantuan tekanan dan suhu intens, serta cuaca ekstrem dalam planet tersebut.
Selain itu, fenomena alam lain yang terjadi di Neptunus adalah badai yang dijuluki Titik Gelap Besar. Titik yang ditemukan oleh Voyager 2 pada tahun 1989 tersebut hampir menyerupai Red Giant Spot di Yupiter. Hanya saja, sifatnya tidak terlalu ganas karena bebas dari awan dan berlangsung dalam periode singkat.
4. Hampir Ditemukan oleh Galileo
Johann Gottfried Galle dari Jerman dikenal sebagai penemu Planet Neptunus. Dia menemukan planet tersebut pada tanggal 23 September 1846, dengan bantuan hitungan matematika Urbain le Verrier, seorang ilmuwan dari Prancis. Namun, banyak yang beranggapan jika Neptunus sebenarnya telah ditemukan secara tidak sengaja oleh Galileo. Pada tahun 1613, atau 233 tahun sebelumnya,
Galileo tengah mengamati sebuah objek di sekitar Yupiter yang menarik perhatiannya. Sayangnya, karena langit di Florentine sedang mendung, Galileo tidak melanjutkan penelitian tersebut dan dia tidar sadar jika objek itu kini dikenal sebagai sebuah planet bernama Neptunus.
5. Triton akan Menjadi Cincin Neptunus ?
Seorang ahli astronomi bernama William Lassel menemukan Triton pada tahun 10 Oktober 1846. Salah satu objek terdingin di Tata Surya ini dinilai unik, sebab memiliki arah rotasi berlawanan dengan Planet Neptunus. Baca juga Fakta Planet Merkurius dan Penjelasannya.
Selain itu, banyak yang percaya jika Triton adalah objek dari Sabuk Kuiper yang terjebak dalam gravitasi Neptunus. Ilmuwan juga mengatakan kalau Triton sedang mendekati ajalnya, sebab ia terus tertarik oleh medan magnet Neptunus. Jika Triton ‘tewas’, banyak yang memprediksi kepingannya akan menjadi cincin baru Planet Neptunus.
1. Iklim Ekstrem
Karena terletak paling jauh dari pusat Tata Surya, bisa dipastikan Planet Neptunus nyaris tidak menerima sinar matahari. Hal ini menyebabkan permukaan Neptunus menjadi amat dingin dan dinilai tidak layak huni.
Planet ini bahkan memiliki angin dengan kecepatan paling kuat di Tata Surya, yaitu 2100 kilometer per jam atau tiga kali lebih kencang dibandingkan dengan angin di Yupiter. Suhu di Neptunus pun terbilang ekstrem, yaitu sekitar -210 derajat Celcius dengan temperatur pada troposfer yang lebih tinggi 10 derajat. Salah satu satelitnya, Triton, memegang rekor suhu terdingin di Tata Surya, yaitu -237,6 derajat Celcius.
2. Raksasa Es
Sebenarnya, Planet Neptunus merupakan satu dari empat raksasa gas di Tata Surya bersama Yupiter, Saturnus, dan Uranus. Kemudian, para peneliti memberi julukan lain pada Uranus dan Neptunus sebagai raksasa es karena komponennya yang berbeda dari Yupiter dan Saturnus.
Atmoster Neptunus terdiri dari helium, hidrokarbon, hidrogen, dan nitrogen. Lalu, ada kandungan es seperti amonia, es air, dan metana yang menciptakan efek kebiru-biruan pada permukaan Neptunus, sehingga mendapatkan sebutan sebagai Planet Biru.
3. Hujan Berlian dan Titik Gelap Besar
Keberadaan batu mulia seperti berlian sepertinya bukan hanya ada di Bumi, tetapi juga para raksasa gas. Kandungan metana dalam atmosfer Planet Neptunus dapat berubah menjadi berlian dengan bantuan tekanan dan suhu intens, serta cuaca ekstrem dalam planet tersebut.
Selain itu, fenomena alam lain yang terjadi di Neptunus adalah badai yang dijuluki Titik Gelap Besar. Titik yang ditemukan oleh Voyager 2 pada tahun 1989 tersebut hampir menyerupai Red Giant Spot di Yupiter. Hanya saja, sifatnya tidak terlalu ganas karena bebas dari awan dan berlangsung dalam periode singkat.
4. Hampir Ditemukan oleh Galileo
Johann Gottfried Galle dari Jerman dikenal sebagai penemu Planet Neptunus. Dia menemukan planet tersebut pada tanggal 23 September 1846, dengan bantuan hitungan matematika Urbain le Verrier, seorang ilmuwan dari Prancis. Namun, banyak yang beranggapan jika Neptunus sebenarnya telah ditemukan secara tidak sengaja oleh Galileo. Pada tahun 1613, atau 233 tahun sebelumnya,
Galileo tengah mengamati sebuah objek di sekitar Yupiter yang menarik perhatiannya. Sayangnya, karena langit di Florentine sedang mendung, Galileo tidak melanjutkan penelitian tersebut dan dia tidar sadar jika objek itu kini dikenal sebagai sebuah planet bernama Neptunus.
5. Triton akan Menjadi Cincin Neptunus ?
Seorang ahli astronomi bernama William Lassel menemukan Triton pada tahun 10 Oktober 1846. Salah satu objek terdingin di Tata Surya ini dinilai unik, sebab memiliki arah rotasi berlawanan dengan Planet Neptunus. Baca juga Fakta Planet Merkurius dan Penjelasannya.
Selain itu, banyak yang percaya jika Triton adalah objek dari Sabuk Kuiper yang terjebak dalam gravitasi Neptunus. Ilmuwan juga mengatakan kalau Triton sedang mendekati ajalnya, sebab ia terus tertarik oleh medan magnet Neptunus. Jika Triton ‘tewas’, banyak yang memprediksi kepingannya akan menjadi cincin baru Planet Neptunus.
Post a Comment
Post a Comment