Daftar isi [ Tampil ]
Kosmologi merupakan ilmu yang mendalami dan mempelajari tentang struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara spesifik, ilmu tersebut berkaitan langsung dengan asal mula sebuah objek, atau evolusi sebuah objek. Kosmologi ditemukan dalam ilmu astronomi, filosofi dan agama.
Prinsip kosmologi tidak betul-betul bisa disebut dengan prinsip, namun hanya disebut sebagai asumsi untuk memberi batas yang begitu luas untuk teori kosmologi. Prinsip itu diturunkan dari pengamatan alam semesta dalam skala yang besar.
Dari sudut pandang kosmologi, galaksi merupakan struktur kecil yang ada di seluruh alam semesta. Bahkan faktanya kluster galaksi pun merupakan sebuah fluktuasi kecil yang ada di alam semesta dengan rapat.
Dengan opini tersebut, untuk skala besar alam semesta mempunyai kerapatan yang sama sesuai dimana kita berada. Dalam skala ini kita tidak lagi mempunyai panduan arah dan tempat.
Dengan asumsi lain untuk skala besar, alam semesta terlihat sama dalam semua arah untuk pengamat dimanapun mereka berada. Prinsip ini hingga sekarang konsisten untuk melakukan pengamatan dari bumi.
Masalah yang sering melanda para kosmolog modern yakni menyatukan karakter alam semesta untuk mendapatkan model alam semesta yang menjelaskan struktur dan evolusinya. Model alam semesta menjadi sebuah sarana yang didirikan manusia agar mendapatkan gambaran tentang alam semesta dengan luas.
Model tersebut dibentuk dengan berpangku pada data empiris dan teori ilmu fisika. Model alam semesta itu pun akan diujikan keabsahannya. Hasil dari pengamatan baru tersebut akhirnya akan merubah model alam dari periode ke periode.
Anda dan kita semua tidak bisa memastikan bahwa model yang dibuat oleh kosmolog akan mencerminkan alam semesta karena kita sendiri sebagai manusia belum bisa memastikannya. Dalam proses pembuatan model alam semesta, kosmolog seperti membuat topeng dan harus memasang topengnya untuk wajah yang tidak dikenal, alam semesta.
Ia hanya memiliki satu alam semesta dan berada di dalamnya. Tidak juga mengenali apa alam semesta yang sebenarnya, kosmolog tidak membuat potret alam semesta, hanya saja membuat analoginya.
Namun upaya yang dikeluarkan tersebut tidak sederhana, tetapi sudah terbukti hasilnya dengan mengeluarkan teori mengenai asal usulnya, evolusi dan struktur dari waktu ke waktu untuk menambah pengetahuian tentang ruang besar yang dihuni manusia.
a. Kosmologi ilmiah, yaitu maksudnya membangun kosmologi secara universal tentang alam semesta bergantung pada hasil penemuan yang empiris.
b. Kosmologi filosofis, yang mana didapatkan melewati proses argumentasi dan opini yang rasional.
c. Kosmologi yang didapat dari keimanan untuk pemimpin agama dan seluruh kata-kata pemimpin tersebut dipercayai sebagai kebenaran.
d. Kosmologi irfani, yaitu didapatkan dari jalur intuisi atau juga isyraq, mukasyafah dan syuhud.
Kosmologi dan Ideologi
Istilah kata kosmologi dan ideologi tidak jauh beda dengan ilmu yang lain. Arti yang sebenarnya dari kosmologi sendiri merupakan rangkaian ilmu yang universal tentang manusia dan alam semesta, atau secara general adalah tentang keadaan, sedangkan arti ideologi merupakan pandangan universal yang sistematis tentang perilaku manusia.
Dua pengertian tersebut bisa dikatakan dengan serangkaian akidah dan ushul setiap kosmologi agama, sedangkan sistem universal hukumnya adalah tentang ideologinya dan keduanya juga ditetapkan sesuai dengan ushul dan furu’.
Istilah ideologi mencakup hukum parsial seperti kosmologi yang tidak bisa mencakup keyakinan parsial. Bahkan kata ideologi sering diterapkan untuk pengertian umum yang masuk lingkup kosmologi.
Prinsip kosmologi tidak betul-betul bisa disebut dengan prinsip, namun hanya disebut sebagai asumsi untuk memberi batas yang begitu luas untuk teori kosmologi. Prinsip itu diturunkan dari pengamatan alam semesta dalam skala yang besar.
Dari sudut pandang kosmologi, galaksi merupakan struktur kecil yang ada di seluruh alam semesta. Bahkan faktanya kluster galaksi pun merupakan sebuah fluktuasi kecil yang ada di alam semesta dengan rapat.
Dengan opini tersebut, untuk skala besar alam semesta mempunyai kerapatan yang sama sesuai dimana kita berada. Dalam skala ini kita tidak lagi mempunyai panduan arah dan tempat.
Dengan asumsi lain untuk skala besar, alam semesta terlihat sama dalam semua arah untuk pengamat dimanapun mereka berada. Prinsip ini hingga sekarang konsisten untuk melakukan pengamatan dari bumi.
Masalah yang sering melanda para kosmolog modern yakni menyatukan karakter alam semesta untuk mendapatkan model alam semesta yang menjelaskan struktur dan evolusinya. Model alam semesta menjadi sebuah sarana yang didirikan manusia agar mendapatkan gambaran tentang alam semesta dengan luas.
Model tersebut dibentuk dengan berpangku pada data empiris dan teori ilmu fisika. Model alam semesta itu pun akan diujikan keabsahannya. Hasil dari pengamatan baru tersebut akhirnya akan merubah model alam dari periode ke periode.
Anda dan kita semua tidak bisa memastikan bahwa model yang dibuat oleh kosmolog akan mencerminkan alam semesta karena kita sendiri sebagai manusia belum bisa memastikannya. Dalam proses pembuatan model alam semesta, kosmolog seperti membuat topeng dan harus memasang topengnya untuk wajah yang tidak dikenal, alam semesta.
Ia hanya memiliki satu alam semesta dan berada di dalamnya. Tidak juga mengenali apa alam semesta yang sebenarnya, kosmolog tidak membuat potret alam semesta, hanya saja membuat analoginya.
Namun upaya yang dikeluarkan tersebut tidak sederhana, tetapi sudah terbukti hasilnya dengan mengeluarkan teori mengenai asal usulnya, evolusi dan struktur dari waktu ke waktu untuk menambah pengetahuian tentang ruang besar yang dihuni manusia.
Jenis-jenis Kosmologi :
a. Kosmologi ilmiah, yaitu maksudnya membangun kosmologi secara universal tentang alam semesta bergantung pada hasil penemuan yang empiris.
b. Kosmologi filosofis, yang mana didapatkan melewati proses argumentasi dan opini yang rasional.
c. Kosmologi yang didapat dari keimanan untuk pemimpin agama dan seluruh kata-kata pemimpin tersebut dipercayai sebagai kebenaran.
d. Kosmologi irfani, yaitu didapatkan dari jalur intuisi atau juga isyraq, mukasyafah dan syuhud.
Kosmologi dan Ideologi
Istilah kata kosmologi dan ideologi tidak jauh beda dengan ilmu yang lain. Arti yang sebenarnya dari kosmologi sendiri merupakan rangkaian ilmu yang universal tentang manusia dan alam semesta, atau secara general adalah tentang keadaan, sedangkan arti ideologi merupakan pandangan universal yang sistematis tentang perilaku manusia.
Dua pengertian tersebut bisa dikatakan dengan serangkaian akidah dan ushul setiap kosmologi agama, sedangkan sistem universal hukumnya adalah tentang ideologinya dan keduanya juga ditetapkan sesuai dengan ushul dan furu’.
Istilah ideologi mencakup hukum parsial seperti kosmologi yang tidak bisa mencakup keyakinan parsial. Bahkan kata ideologi sering diterapkan untuk pengertian umum yang masuk lingkup kosmologi.
Post a Comment
Post a Comment