Daftar isi [ Tampil ]
Komet adalah sebuah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki garis edar berbentuk lonjong, parabolis atau hiperbolis. Mengapa disebut komet? Kata komet berasal kata Kometes yang merupakan bahasa Yunani yang berarti “rambut panjang”. Komet juga dikenal dengan sebutan bintang berekor. Namun sebutan tersebut kurang tepat karena komet bukanlah bintang.
Komet terbentuk dari kumpulan debu dan gas (metana, karbon dioksida, air) yang membeku ketika berada jauh dari matahari. Ekor komet terbentuk karena terjadi penguapan pada sebagian materi penyusun komet ketika mendekati matahari. Komet termasuk ke dalam sistem tata surya karena komet juga mengelilingi matahari. Komet memiliki panjang ekor yang dapat mencapai berjuta-juta kilometer. Untuk mengorbit matahari komet membutuhkan waktu ribuan tahun. Orbit atau lintasan komet berbentuk elips, dan berbentuk lebih lonjong dan lebih panjang dari lintasan atau orbit planet. Komet berbentuk seperti batu yang bercahaya. Cahaya tersebut terbetuk karena adanya gesekan atom di udara.
Pada zaman dahulu banyak orang yang percaya bahwa munculnya komet merupakan pertanda akan munculnya malapetaka atau bencana. Anggapan bangsa Yunani mengenai komet adalah sebagai fenomena atmosfer atau sejenis uap air yang berasal dari bumi. Anggapan ini diterima secara luas sampai pada abad XVI. Anggapan bahwa komet merupakan fenomena alam dibantah oleh Tycho Brahe. Ia meyakini bahwa komet adalah benda angkasa yang berada sangat jauh dari bumi.
Isaac Newton kemudian menemukan sebuah metode untuk menghitung orbit komet seabad kemudian. Newton mengamati bahwa komet mengikuti orbit parabola yang sangat panjang. Ia melakukan pengamatan tersebut terhadap komet yang nampak pada bulan Desember 1680. Komet tersebut akhirnya dinamai dengan komet Halley, dan tercatat telah muncul sebanyak 20 kali sejak 239 sebelum Masehi. Komet Halley Nampak terakhir kalinya pada tahun 1985-1986.
Di luar sistem tata surya terdapat awan Oort yang berisi triliunan komet, dan disinilah komet berasal. Seiring berjalannya waktu komet yang ada pada awan Oort terlempar ke matahari dan terpisah dari awan Oort. Komet terbentuk dari debu, gas, serta batuan. Jika mendekati matahari sebagian materi pembentuk komet akan terlempar dari permukaan inti komet. Pada saat berinteraksi dengan angin matahari, ekor komet dapat terbentuk sampai 100 juta kilometer. Angin matahari yang menerpa komet bisa membuat awan gas yang melingkupi komet terbentang panjang ke belakangnya. Inilah alasan mengapa ekor komet selalu menjauhi matahari.
Komet terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
1. Inti komet
Inti komet merupakan benda yang sangat padat yang berbentuk bongkahan batu dan es. Inti komet memiliki diameter yang bisa mencapai beberapa kilometer.
2. Koma
Koma adalah daerah kabut yang berada di sekeliling inti. Koma terbentuk ketika komet mendekati matahari.
3. Ekor
Ekor komet adalah gas bercahaya yang terbentuk karena terjadi penguapan materi penyusun komet ketika mendekati matahari. Arah ekor komet selalu menjauhi matahari karena terhempas oleh angin matahari. Ekor komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor gas yang berbentuk lurus dan ekor debu yang berbentuk melengkung.
4. Lapisan hidrogen
Lapisan hidrogen tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Lapisan ini adalah lapisan yang menyelubungi koma.
Saat terjadi penampakan komet di langit, maka yang paling mencolok adalah ekor komet yang bercahaya. Pada saat penampakan komet Halley di tahun 1910 lalu, ekornya terlentang hingga lebih dari 90° di lengkung langit.
Komet terbentuk dari kumpulan debu dan gas (metana, karbon dioksida, air) yang membeku ketika berada jauh dari matahari. Ekor komet terbentuk karena terjadi penguapan pada sebagian materi penyusun komet ketika mendekati matahari. Komet termasuk ke dalam sistem tata surya karena komet juga mengelilingi matahari. Komet memiliki panjang ekor yang dapat mencapai berjuta-juta kilometer. Untuk mengorbit matahari komet membutuhkan waktu ribuan tahun. Orbit atau lintasan komet berbentuk elips, dan berbentuk lebih lonjong dan lebih panjang dari lintasan atau orbit planet. Komet berbentuk seperti batu yang bercahaya. Cahaya tersebut terbetuk karena adanya gesekan atom di udara.
Ilustrasi Komet |
Sejarah Komet
Pada zaman dahulu banyak orang yang percaya bahwa munculnya komet merupakan pertanda akan munculnya malapetaka atau bencana. Anggapan bangsa Yunani mengenai komet adalah sebagai fenomena atmosfer atau sejenis uap air yang berasal dari bumi. Anggapan ini diterima secara luas sampai pada abad XVI. Anggapan bahwa komet merupakan fenomena alam dibantah oleh Tycho Brahe. Ia meyakini bahwa komet adalah benda angkasa yang berada sangat jauh dari bumi.
Isaac Newton kemudian menemukan sebuah metode untuk menghitung orbit komet seabad kemudian. Newton mengamati bahwa komet mengikuti orbit parabola yang sangat panjang. Ia melakukan pengamatan tersebut terhadap komet yang nampak pada bulan Desember 1680. Komet tersebut akhirnya dinamai dengan komet Halley, dan tercatat telah muncul sebanyak 20 kali sejak 239 sebelum Masehi. Komet Halley Nampak terakhir kalinya pada tahun 1985-1986.
Darimana Komet Berasal?
Di luar sistem tata surya terdapat awan Oort yang berisi triliunan komet, dan disinilah komet berasal. Seiring berjalannya waktu komet yang ada pada awan Oort terlempar ke matahari dan terpisah dari awan Oort. Komet terbentuk dari debu, gas, serta batuan. Jika mendekati matahari sebagian materi pembentuk komet akan terlempar dari permukaan inti komet. Pada saat berinteraksi dengan angin matahari, ekor komet dapat terbentuk sampai 100 juta kilometer. Angin matahari yang menerpa komet bisa membuat awan gas yang melingkupi komet terbentang panjang ke belakangnya. Inilah alasan mengapa ekor komet selalu menjauhi matahari.
Mengenal Bagian-Bagian Komet
Komet terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
1. Inti komet
Inti komet merupakan benda yang sangat padat yang berbentuk bongkahan batu dan es. Inti komet memiliki diameter yang bisa mencapai beberapa kilometer.
2. Koma
Koma adalah daerah kabut yang berada di sekeliling inti. Koma terbentuk ketika komet mendekati matahari.
3. Ekor
Ekor komet adalah gas bercahaya yang terbentuk karena terjadi penguapan materi penyusun komet ketika mendekati matahari. Arah ekor komet selalu menjauhi matahari karena terhempas oleh angin matahari. Ekor komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor gas yang berbentuk lurus dan ekor debu yang berbentuk melengkung.
4. Lapisan hidrogen
Lapisan hidrogen tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Lapisan ini adalah lapisan yang menyelubungi koma.
Saat terjadi penampakan komet di langit, maka yang paling mencolok adalah ekor komet yang bercahaya. Pada saat penampakan komet Halley di tahun 1910 lalu, ekornya terlentang hingga lebih dari 90° di lengkung langit.
Post a Comment
Post a Comment