Daftar isi [ Tampil ]
Belanda merupakan negara yang cukup terkenal karena memiliki hubungan
sejarah dengan Indonesia. Negara yang berada di Eropa Barat Laut ini
merupakan negara yang berbentuk kerajaan dengan nama resmi Kerajaan
Belanda. Ibu kota Belanda adalah Amsterdam. Namun pusat pemerintahan dan
kedudukan monarkinya dipusatkan di daerah Den Haag.
Untuk menyelenggarakan pemerintahannya, Belanda menganut sistem monarki konstitusional yang dijalankan dengan demokrasi parlementer sejak tahun 1984. Pemerintahan Belanda memprioritaskan musyawarah untuk mufakat yang luas, baik dalam komunitas politik maupun masyarakat secara keseluruhan. Atas usahanya dalam menjalankan sistem demokrasi, Belanda bahkan mendapatkan penghargaan sebagai negara paling demokratis sedunia dengan peringkat ke 10.
Karena menganut sistem monarki sekaligus demokrasi parlementer, maka kekuasaan antara Ratu dan pemerintahan diatur oleh undang-undang. Konstitusi Belanja mengatakan bahwa Raja Belanda adalah sebagai Kepala Negara yang sekarang dipegang oleh Raja Willem Alexander.
Kekuasaan Raja menurut konstitusi juga dibatasi, salah satunya adalah posisi netral ketika cabinet baru akan dibentuk.
Belanda juga mengenal tiga kekuasaan utama dalam menyelenggarakan pemerintahannya, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Untuk urusan eksekutif adalah di tangan Raja dan Perdana Menteri.
Raja tidak dapat diganggu gugat sehingga perdana menterilah yang menjadi kepala pemerintahan untuk mengurus parlemen. Perdana menteri akan memimpin menteri-menterinya dalam menjalankan tugas negara.
Untuk bagian legislatif adalah majelis rendah dan majelis tinggi. Kedua majelis ini ditunjuk oleh Raja. Majelis rendah memiliki wewenang untuk mengajukan undang-undang. Sedangkan majelis tinggi nantinya akan menyetujui atau menolak rancangan tersebut sebelum diajukan atau disahkan oleh perdana menteri.
Yang terakhir adalah kekuasaan yudikatif yang dipegang oleh empat pengadilan utama. Dalam Bahasa Belanda dikenal sebagai Cantton, Rechtbank, Gerechtschof dan Hoge Raad. Raja akan mengangkat anggota untuk perwakilan yudikatif atas saran dari majelis rendah.
Dalam penyelenggaraan kepemerintahan, Perdana Menteri Belanda merupakan kepala dari kekuasaan eksekutif dan sebagai pemimpin dari Majelis Menteri. Secara de facto, perdana menteri merupakan kepala pemerintahan Belanda.
Perannya mungkin tidak sekuat perdana menteri negara lain seperti Inggris atau Konselor Jerman, namun tetap saja sebagai politisi yang paling penting karena berhubungan langsung dengan negara.
Beberapa tugas sebagai Perdana Menteri Belanda diantaranya adalah mengatur agenda kabinet, memimpin pertemuan dan mengawasi pelaksanaan keputusan yang dihasilkan bersama. Ketika perdana menteri tidak bisa hadir, maka biasanya akan digantikan oleh Deputi Perdana Menteri.
Biasanya, setelah adanya pertemuan antar kabinet, maka perdana menteri akan menjelaskan kebijakan pemerintahan beserta program politik lain.
Perdana Menteri Belanja juga merangkap jabatan sebagai Menteri Perhubungan Umum. Karena menjabat sebagai menteri, maka ia juga memiliki tugas yang berhubungan dengan hubungan antara kebijakan pemerintah di kerajaan. Hal ini sesuai dengan Instrumen Konstitusi tahun 1947.
Menjadi Perdana Menteri Belanda juga memiliki agenda untuk bertemu dengan raja setiap minggunya untuk membahas masalah kebijakan pemerintah. Ia juga akan memikul tugas yang berhubungan dengan urusan internasional atau luar negeri.
Selain menghadiri konferensi atau pertemuan internasional setiap tahunnya, perdana menteri juga akan berurusan dengan hubungan internasional lain yang bersifat bilateral maupun regional. Untuk menjalankan urusan luar negerinya, biasanya perdana menteri dibantu oleh Menteri Luar Negeri.
Siapakah Perdana Menteri Belanda Saat ini?
Perdana Menteri Belanda yang berhasil terpilih dan sedang menjabat adalah Mark Rutte. Mark merupakan perdana menteri terpilih ke 50 ketika ia menjabat juga sebagai Perdana Menteri Belanda pada tahun 2010.
Demikian informasi tentang daftar nama perdana menteri Belanda terbaru lengkap. Semoga bermanfaat bagi kamu semua.[]
Untuk menyelenggarakan pemerintahannya, Belanda menganut sistem monarki konstitusional yang dijalankan dengan demokrasi parlementer sejak tahun 1984. Pemerintahan Belanda memprioritaskan musyawarah untuk mufakat yang luas, baik dalam komunitas politik maupun masyarakat secara keseluruhan. Atas usahanya dalam menjalankan sistem demokrasi, Belanda bahkan mendapatkan penghargaan sebagai negara paling demokratis sedunia dengan peringkat ke 10.
Sekilas Mengenai Pemerintahan Belanda
Karena menganut sistem monarki sekaligus demokrasi parlementer, maka kekuasaan antara Ratu dan pemerintahan diatur oleh undang-undang. Konstitusi Belanja mengatakan bahwa Raja Belanda adalah sebagai Kepala Negara yang sekarang dipegang oleh Raja Willem Alexander.
Kekuasaan Raja menurut konstitusi juga dibatasi, salah satunya adalah posisi netral ketika cabinet baru akan dibentuk.
Belanda juga mengenal tiga kekuasaan utama dalam menyelenggarakan pemerintahannya, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Untuk urusan eksekutif adalah di tangan Raja dan Perdana Menteri.
Raja tidak dapat diganggu gugat sehingga perdana menterilah yang menjadi kepala pemerintahan untuk mengurus parlemen. Perdana menteri akan memimpin menteri-menterinya dalam menjalankan tugas negara.
Untuk bagian legislatif adalah majelis rendah dan majelis tinggi. Kedua majelis ini ditunjuk oleh Raja. Majelis rendah memiliki wewenang untuk mengajukan undang-undang. Sedangkan majelis tinggi nantinya akan menyetujui atau menolak rancangan tersebut sebelum diajukan atau disahkan oleh perdana menteri.
Yang terakhir adalah kekuasaan yudikatif yang dipegang oleh empat pengadilan utama. Dalam Bahasa Belanda dikenal sebagai Cantton, Rechtbank, Gerechtschof dan Hoge Raad. Raja akan mengangkat anggota untuk perwakilan yudikatif atas saran dari majelis rendah.
Peran Penting Perdana Menteri Belanda
Dalam penyelenggaraan kepemerintahan, Perdana Menteri Belanda merupakan kepala dari kekuasaan eksekutif dan sebagai pemimpin dari Majelis Menteri. Secara de facto, perdana menteri merupakan kepala pemerintahan Belanda.
Perannya mungkin tidak sekuat perdana menteri negara lain seperti Inggris atau Konselor Jerman, namun tetap saja sebagai politisi yang paling penting karena berhubungan langsung dengan negara.
Beberapa tugas sebagai Perdana Menteri Belanda diantaranya adalah mengatur agenda kabinet, memimpin pertemuan dan mengawasi pelaksanaan keputusan yang dihasilkan bersama. Ketika perdana menteri tidak bisa hadir, maka biasanya akan digantikan oleh Deputi Perdana Menteri.
Biasanya, setelah adanya pertemuan antar kabinet, maka perdana menteri akan menjelaskan kebijakan pemerintahan beserta program politik lain.
Perdana Menteri Belanja juga merangkap jabatan sebagai Menteri Perhubungan Umum. Karena menjabat sebagai menteri, maka ia juga memiliki tugas yang berhubungan dengan hubungan antara kebijakan pemerintah di kerajaan. Hal ini sesuai dengan Instrumen Konstitusi tahun 1947.
Menjadi Perdana Menteri Belanda juga memiliki agenda untuk bertemu dengan raja setiap minggunya untuk membahas masalah kebijakan pemerintah. Ia juga akan memikul tugas yang berhubungan dengan urusan internasional atau luar negeri.
Selain menghadiri konferensi atau pertemuan internasional setiap tahunnya, perdana menteri juga akan berurusan dengan hubungan internasional lain yang bersifat bilateral maupun regional. Untuk menjalankan urusan luar negerinya, biasanya perdana menteri dibantu oleh Menteri Luar Negeri.
Siapakah Perdana Menteri Belanda Saat ini?
Perdana Menteri Belanda yang berhasil terpilih dan sedang menjabat adalah Mark Rutte. Mark merupakan perdana menteri terpilih ke 50 ketika ia menjabat juga sebagai Perdana Menteri Belanda pada tahun 2010.
Daftar Nama Perdana Menteri Belanda
No | Nama Perdana Menteri | Awal Menjabat | Akhir Menjabat |
---|---|---|---|
1 | Gerrit Schimmelpenninck | 25 Maret 1848 | 21 November1848 |
2 | Jacob de Kempenaer | 21 November1848 | 1 November1849 |
3 | Johan Rudolf Thorbecke | 1 November1849 | 19 April 1853 |
4 | Floris Adriaan van Hall | 19 April 1853 | 1 Juli 1856 |
5 | Yustinus van der Brugghen | 1 Juli 1856 | 18 Maret 1858 |
6 | Jan Jacob Rochussen | 18 Maret 1858 | 23 Februari1860 |
7 | Floris Adriaan van Hall | 23 Februari1860 | 14 Maret 1861 |
8 | Jacob van Zuylen van Nijevelt | 14 Maret 1861 | 10 November1861 |
9 | Schelto van Heemstra | 10 November1861 | 1 Februari 1862 |
10 | Johan Rudolf Thorbecke | 1 Februari 1862 | 10 Februari1866 |
11 | Isaäc Dignus Fransen van de Putte | 10 Februari1866 | 1 Juni 1866 |
12 | Julius van Zuylen van Nijevelt | 1 Juni 1866 | 4 Juni 1868 |
13 | Pieter Philip van Bosse | 4 Juni 1868 | 4 Januari 1871 |
14 | Johan Rudolf Thorbecke | 4 Januari 1871 | 6 Juli 1872 |
15 | Gerrit de Vries Azn | 6 Juli 1872 | 27 Agustus1874 |
16 | Jan Heemskerk Abrahamzoon | 27 Agustus1874 | 3 November1877 |
17 | Joannes Kappeyne van de Coppello | 3 November1877 | 20 Agustus1879 |
18 | Teo van Lynden van Sandenburg | 20 Agustus1879 | 23 April 1883 |
19 | Jan Heemskerk Abrahamzoon | 23 April 1883 | 21 April 1888 |
20 | Æneas Mackay | 23 April 1888 | 21 Agustus1891 |
21 | Gijsbert van Tienhoven | 21 Agustus1891 | 9 Mei 1894 |
22 | Joan Röell | 9 Mei 1894 | 27 Juli 1897 |
23 | Nicolaas Pierson | 27 Juli 1897 | 1 Agustus 1901 |
24 | Abraham Kuyper | 1 Agustus 1901 | 17 Agustus 2005 |
25 | Theo de Meester | 17 Agustus 2005 | 12 Februari 2008 |
26 | Theo Heemskerk | 12 Februari 2008 | 29 Agustus 2013 |
27 | Pieter Cort van der Linden | 29 Agustus 2013 | 09 September 2018 |
28 | Charles Ruijs de Beerenbrouck | 09 September 2018 | 4 Agustus 1925 |
29 | Hendrik Colijn | 4 Agustus 1925 | 8 Maret 1926 |
30 | Dirk Jan de Geer | 8 Maret 1926 | 10 Agustus 2029 |
31 | Charles Ruijs de Beerenbrouck | 10 Agustus 2029 | 26 Mei 1933 |
32 | Hendrik Colijn | 26 Mei 1933 | 10 Agustus 1939 |
33 | Dirk Jan de Geer | 10 Agustus 1939 | 03 September 1940 |
34 | Pieter Gerbrandy | 03 September 1940 | 24 Juni 1945 |
35 | Willem Schermerhorn | 24 Juni 1945 | 3 Juli 1946 |
36 | Louis Beel | 3 Juli 1946 | 7 Agustus 1948 |
37 | Willem Drees | 7 Agustus 1948 | 22 Desember 1958 |
38 | Louis Beel | 22 Desember 1958 | 19 Mei 1959 |
39 | Jan de Quay | 19 Mei 1959 | 24 Juli 1963 |
40 | Victor Marijnen | 24 Juli 1963 | 14 April 1965 |
41 | Jo Cals | 14 April 1965 | 22 November1966 |
42 | Jelle Zijlstra | 22 November1966 | 5 April 1967 |
43 | Piet de Jong | 5 April 1967 | 6 Juli 1971 |
44 | Barend Biesheuvel | 6 Juli 1971 | 11 Mei 1973 |
45 | Joop den Uyl | 11 Mei 1973 | 19 Desember 1977 |
46 | Andreas Antonius Maria van Agt | 19 Desember 1977 | 4 November1982 |
47 | Ruud Lubbers | 4 November1982 | 22 Agustus 1994 |
48 | Wim Kok | 22 Agustus 1994 | 22 Juli 2002 |
49 | Jan Peter Balkenende | 22 Juli 2002 | 14 Oktober 2010 |
50 | Mark Rutte | 14 Oktober 2010 | sekarang |
Post a Comment
Post a Comment