Daftar isi [ Tampil ]
Kapak Genggam
Kapak genggam adalah sebuah batu yang mirip dengan kapak tetapi tidak mempunyai tangkai dan digunakan dengan menggenggam. Proses pembuatan kapak ini dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam sedangkan sisi yang satunya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam. Kapak genggam mempunyai fungsi untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang. Kapak genggam banyak ditemukan di wilayah Pacitan jawa timur. Mempunyai nama lain “chopper” (alat penetak/pemotong)
Kapak Perimbas
Kapak perimbas mempunyai fungsi guna merimbas kayu, memahat tulang serta sebagai senjata. Alat ini ditemukan di Gombong provinsi Jawa Tengah, Sukabumi provinsi Jawa Barat, lahat provinsi Sumatra selatan dan Goa Choukoutieen di Beijing. Dan lokasi paling banyak ditemukannya kapak perimbas adalah di daerah Pacitan provinsi Jawa Timur sehingga oleh ahli yang bernama Ralp Von Koenigswald disebut alat dari kebudayan pacitan.
Kapak Persegi
Kapak persegi banyak di temukan di pulau jawa, pulau sumatra, pulau kalimantan dan di pulau nusa tenggara. Kapak ini terbuat dari bahan dasar batu api yang sudah dibuat dengan halus serta di asah. Diperkirakan masuk ke wilayah indonesia lewat jalur barat dari yunan ke semenanjung malaka kemudian masuk ke pulau jawa lewat pulau sumatara, pulau kalimantan, pulau sulawesi, pulau nusa tenggara dan pulau maluku. Diperkirakan oleh para ahli arkeologi benda ini dibuat sebagai lambang kebesaran, alat upacara, alat tukar dan jimat.
Kapak Persegi merupakan istilah yang pertama diberikan oleh Dr. Van Heine Geldern. Disebut kapak persegi karena alat ini mempunyai penampang alang yang berupa persegi panjang. Kapak persegi mempunyai berbagai jenis ukuran. Kapak persegi yang berukuran besar sering disebut dengan nama beliung persegi ( cangkul ). Bahan baku pembuat alat ini adalah batu chalcedon yang mempunyai sifat keras. Kapak ini sudah mempunyai tangkai pada penggunannya.
Kapak Lonjong
Kapak ini mempunyai penampang yang berbentuk lonjong oleh karena itu dinamakan kapak lonjong. Ujungnya agak lancip sehingga dapat di pasang tangkai. Kapak ini mempunyai dua ukuran yaitu ukuran kecil dan besar. Dindonesia kapak ini ditemukan di pulau sulawesi, pulau flores, pulau maluku, sangihe talaud ,kepulauan tanimbar dan palinga banyak ditemuka di wilayah pulau papua.
Disebut kapak lonjong karena mempunyai ciri penampang alang yang berbentuk lonjong. Ujung runcing pada alat ini berfungsi untuk tangkai dan ujung lain yang mempunyai bentuk agak bulat diasah hingga tajam. Kebudayaan kapak lonjong dikenal juga dengan Neolitikum Papua.
Demikian sedikit pembahasan tentang Kapak Genggam, Kapak Perimbas, Kapak Lonjong dan Kapak Persegi semoga bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua.[]
Kapak genggam adalah sebuah batu yang mirip dengan kapak tetapi tidak mempunyai tangkai dan digunakan dengan menggenggam. Proses pembuatan kapak ini dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam sedangkan sisi yang satunya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam. Kapak genggam mempunyai fungsi untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang. Kapak genggam banyak ditemukan di wilayah Pacitan jawa timur. Mempunyai nama lain “chopper” (alat penetak/pemotong)
Kapak Perimbas
Kapak perimbas mempunyai fungsi guna merimbas kayu, memahat tulang serta sebagai senjata. Alat ini ditemukan di Gombong provinsi Jawa Tengah, Sukabumi provinsi Jawa Barat, lahat provinsi Sumatra selatan dan Goa Choukoutieen di Beijing. Dan lokasi paling banyak ditemukannya kapak perimbas adalah di daerah Pacitan provinsi Jawa Timur sehingga oleh ahli yang bernama Ralp Von Koenigswald disebut alat dari kebudayan pacitan.
Kapak Persegi
Kapak persegi banyak di temukan di pulau jawa, pulau sumatra, pulau kalimantan dan di pulau nusa tenggara. Kapak ini terbuat dari bahan dasar batu api yang sudah dibuat dengan halus serta di asah. Diperkirakan masuk ke wilayah indonesia lewat jalur barat dari yunan ke semenanjung malaka kemudian masuk ke pulau jawa lewat pulau sumatara, pulau kalimantan, pulau sulawesi, pulau nusa tenggara dan pulau maluku. Diperkirakan oleh para ahli arkeologi benda ini dibuat sebagai lambang kebesaran, alat upacara, alat tukar dan jimat.
Kapak Persegi merupakan istilah yang pertama diberikan oleh Dr. Van Heine Geldern. Disebut kapak persegi karena alat ini mempunyai penampang alang yang berupa persegi panjang. Kapak persegi mempunyai berbagai jenis ukuran. Kapak persegi yang berukuran besar sering disebut dengan nama beliung persegi ( cangkul ). Bahan baku pembuat alat ini adalah batu chalcedon yang mempunyai sifat keras. Kapak ini sudah mempunyai tangkai pada penggunannya.
Kapak Lonjong
Kapak ini mempunyai penampang yang berbentuk lonjong oleh karena itu dinamakan kapak lonjong. Ujungnya agak lancip sehingga dapat di pasang tangkai. Kapak ini mempunyai dua ukuran yaitu ukuran kecil dan besar. Dindonesia kapak ini ditemukan di pulau sulawesi, pulau flores, pulau maluku, sangihe talaud ,kepulauan tanimbar dan palinga banyak ditemuka di wilayah pulau papua.
Disebut kapak lonjong karena mempunyai ciri penampang alang yang berbentuk lonjong. Ujung runcing pada alat ini berfungsi untuk tangkai dan ujung lain yang mempunyai bentuk agak bulat diasah hingga tajam. Kebudayaan kapak lonjong dikenal juga dengan Neolitikum Papua.
Demikian sedikit pembahasan tentang Kapak Genggam, Kapak Perimbas, Kapak Lonjong dan Kapak Persegi semoga bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua.[]